Header Ads Widget

Dompeng Penyedot Air Jaman Dulu di Desa Parangjoro

Explore Parangjoro || Pompa air dompleng sudah menjadi sahabat petani sejak dulu. Dompeng adalah merk pompa air dies Selain kita kenal ada mesin bermerek kubot dll.

Pada era sungai Bengawan Solo masih belum diluruskan, tepatnya sebelum 1985an irigasi pertanian Desa Parangjoro terbantukan dengan adanya pompa air ini. Mengambil air dari Sungai Bengawan Solo.

Gambar ini, adalah bantuan dari Dinas Pertanian di tahun 70 - 80 an di Desa Parangjoro.

Masyarakat menyebut pompa air yang diinstal di pinggir bengawan dengan istilah setum. Padahal sebagian besar perspektif menyebut setum itu adalah alat pelindas aspal berwarna kuning.

Setuman adalah lokasi di mana pompa air terpasang. Di antaranya di lokasi baratnya pekarangan Mbah Marto Singkil. Sekarang pekarangan Bapak Suyono. Setuman yang lain ada di di Belik, atau sebagain orang menyebutnya Pucel, yang konon berada di seberang barat Parangjoro. Tepatnya dekat makam Desa Krangkungan Pondok. Sebagian lagi ada di Parangjoro Selatan. Bantaran Sungai Bengawan Solo di Parangjoro menyimpan banyak petilasan ikonik di jamannya.

Setuman menjadi ajang bermain bocah karena desain semburan air dari sungai masuk ke selokan kontrol dibangun miring yang akhirnya menjadi wahana prosotan tak kalah seru dengam water boom kekinian. Perengan kali sebelahnya merupakan lereng curam menuju sungai, yang dengan pelepah aren atau pohon kelapa bisa untuk prosotan pula.


Pertanian itu sendiri terus berkembang. Parangjoro dengan luasnya lahan dan lancarnya irigasi dua arah, baik dari Samaulun atau Dam Colo berikut air sungai menjadikan target panen yang patut dibanggakan. Bahkan Parangjoro pernah meraih Juara Nasional Penghasil Padi. Kelompok Tani di era itu sudah menjadi organisasi hebat, salah satunya kelompok tani Sidomukti yang areanya hampir 41 Hektar Are dengan ketuanya Bp.Manto Diharjo. Belum lagi kelompok tani yang lain yang telah berkiprah memajukan pertanian Parangjoro.


Teknologi mesin penyedot air sekarang ada sibel dan alkon. Hanya saja air yang didapatkan adalah air tanah dan kali mati. Debit airnya masih dirasa kurang. Air tanah Parangjoro sendiri tidak jernih dan berasa asam.

Edited. By DSN
#parangjoro #exploreparangjoro #pertanianparangjoro

Post a Comment

0 Comments